POLA WARNA BULU DAN JARAK GENETIK ITIK LOKAL SUMATERA BARAT

Pola warna bulu sangat berperan dalam penentuan kemurnian suatu bangsa atau breed. Warna bulu tidak berhubungan dengan nilai ekonomis ternak, namun menjadi sangat penting dalam pemuliaan (breeding) untuk tujuan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat: (1) variasi pola warna bulu dan (2) jarak genetik antara tiga populasi itik lokal di Sumatra Barat (Pitalah, Kamang dan Bayang). Untuk melihat pola wara bulu, digunakan 100 ekor itik untuk masing-masing populasi, yang terdiri dari 40 ekor jantan dan 60 ekor betina. Setiap populasi diambil 20% nya untuk analisis jarak genetik. Analisis data pola warna bulu secara deskriptif dan persentase, sedangkan jarak genetik menggunakan software Popgene32. Keragaman genetik berdasarkan sifat kualitatif menunjukkan bahwa pola warna itik Pitalah lebih seragam dominan coklat kearah gelap dan sangat berbeda dengan jenis itik Kamang dan Bayang, sedangkan itik Kamang dan Bayang cenderung lebih mirip dengan itik Alabio atau Pegagan. Terbukti nilai Heterosigositas (Ĥ) kelompok itik Pitalah (0,44) lebih rendah dibanding itik Kamang (0,49) dan Bayang (0,56). Berdasarkan hasil uji Nei’s 1987, populasi Kamang lebih dekat dengan itik Bayang dengan jarak genetik paling rendah (0,1393), ini berarti kelompok itik Kamang relatif sama dengan itik Bayang sedangkan itik Pitalah sangat berbeda, dengan jarak genetik antara Pitalah dan Bayang 0,2590 serta antara itik Pitalah dan Kamang adalah 0,1649. Penelitian ini menghasilkan bahwa itik Pitalah memiliki pola warna bulu yang berbeda, sedangkan Kamang dan Bayang lebih memiliki banyak kesamaan.